Polda Kalbar Berhasil Menangkap Enam Pelaku Terkait Jaringan Narkoba Internasional

"Enam pelaku jaringan narkoba internasional yang berhasil ditangkap beserta dengan barang bukti 19,9 kg sabu dan 22.228 butir ekstasi"

Kepolisian Daerah Kalimantan Barat (Polda Kalbar) berhasil menangkap enam pelaku yang diduga terkait jaringan narkoba internasional, yakni dengan barang bukti 19,9 kilogram sabu dan 22.228 butir ekstasi.

"Operasi ini mengungkap hubungan erat antara para pelaku dengan sindikat narkotika Fredy Pratama yang beroperasi di tingkat internasional," kata Kabid Humas Polda Kalbar, Kombes Pol.Raden Petit Wijaya, Jumat (16/08/24) di Pontianak.

Adapun dalam penangkapan para pelaku, Kombes Pol. Raden Petit Wijaya menjelaskan, bahwa penangkapan tersebut bermula dari informasi yang diterima polisi pada Sabtu (20/07/24) mengenai penyelundupan narkotika dari Malaysia melalui perbatasan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang. 

"Berdasarkan atas informasi tersebut, Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Kalbar segera melakukan penyelidikan intensif yang mengarah kepada empat kurir, yakni MK, ML, JK, dan YM," ungkapnya.

Kemudian pada Rabu (31/07/24), tim Ditresnarkoba berhasil menangkap keempat kurir tersebut di Pontianak. Mereka ditangkap di tiga lokasi berbeda, termasuk di basement Hotel Aston Pontianak dan Ayani Mega Mall, dengan barang bukti berupa sabu dan ekstasi yang disembunyikan di dalam tas ransel.

"Dari hasil penggeledahan, kami menemukan 19,9 kilogram sabu dan lebih dari 22.000 butir ekstasi," ucapnya.

Sementara itu dari hasil pengembangan kasus tersebut, polisi berhasil menangkap dua tersangka lainnya, yakni HB ditangkap di parkiran A Yani Mega Mall saat sedang memindahkan tiga tas berisi narkotika.

Sedangkan tersangka YD ditangkap di Bandung, dan diduga sebagai orang yang menginstruksikan HB untuk mengambil barang tersebut di Pontianak. Yang rencananya, narkotika tersebut akan dibawa ke Bandung untuk diedarkan di berbagai tempat hiburan malam.

"Mereka telah melakukan pengiriman sebanyak tiga kali," katanya.

Dalam investigasi lebih lanjut, terungkap bahwa jaringan ini menggunakan aplikasi khusus untuk berkomunikasi dan memiliki keterkaitan dengan jaringan internasional Fredy Pratama.

Selain itu, Polda Kalbar juga telah membekukan puluhan rekening yang diduga digunakan oleh jaringan ini untuk mendukung operasi mereka.


"Upaya penindakan kasus tersebut masih terus dikembangkan di beberapa provinsi lain, termasuk Sumatra Selatan, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur. Hal ini guna mengungkap lebih jauh jaringan distribusi narkotika yang melibatkan sindikat internasional," kata Kombes Pol. Raden Petit Wijaya menyampaikan.

(Doc.arsip by MTM/DD/email/lind_media, 15160824)

Komentar